Assalamu'alaikum Wr..Wb..
Selamat datang di dunia penerbangan.

Teknis fasilitas PKP-PK di Bandar udara (SNI)

AIRPORT FIRE FIGHTING STANDAR Share

PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN


REFERENCE

1.     Annex 14 Aerodrome-volume 1, Chapter 2 ; Rescue And Fire Fightting.

2.     Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 139, Tentang Bandar Udara.

3.     Kep.Dirjen.Hubud.Nomor : SKEP/94/IV/1998 Tentang ; "Persyaratan Teknis dan Operasional Fasilitas PKP-PK"

4.     Doc. 9137 – AN/898 Part.1 Airport Rescue and Fire Fighting (Airport Service Manual).



Fire Fighting Appliances (FFA) dibagi menjadi 4 golongan :

1.     Mobil Appliances
Yaitu suatu peralatan pemadam yang sudah dirancang berbentuk kendaraan bergerak (Peralatan pemadam yang dirakit pada kendaraan)

2.     Fixed Appliances
Yaitu suatu peralatan pemadam yang sudah dipasang secara tetap pada suatu tempat/bangunan yang tidak dapat dipindah-pindahkan.

3.     Portable Fire Appliances
Yaitu suatu peralatan pemadam yang dibuat agar dapat dibawa/dipindahkan dan dapat dioperasikan secara manual.

4.     Auxilliary Fire Appliances
Yaitu peralatan pemadam tambahan yang fungsinya sebagai alat penunjang operasi pertolongan dan pemadaman.



TUGAS POKOK PKP-PK

1.     Operasi (Operation)
a.     Melaksanakan pertolongan pada kecelakaan penerbangan. Meliputi : penyelamatan jiwa (semua yang bernyawa), mengurangi rasa sakit dan cedera, dan penyelamatan barang-barang berharga.
b.     Memadamkan Kebakaran (penerbangan dan non penerbangan). Meliputi : pencegahan, perlindungan, dan pemadaman.

2.     Pemeliharaan (Maintenance)
a.     Peralatan harus selalu siap operasi (Ready For Use)
b.     Pemeliharaan harian, mingguan, dan bulanan.
c.      Test/uji kemampuan peralatan
d.     Pemeliharaan setelah dipergunakan  operasi.

3.     Latihan (Training)
a.     Latihan Fisik, dilaksanakan secara teratur dan terus menerus agar tahan dalam melaksanakan tugas yang berat dan lama.
b.     Latihan Keterampilan, Teori dan praktek lapangan agar personil terampil dan cekatan.



ISTILAH-ISTILAH

RESPONSE TIME
Adalah : Kemampuan personil dan peralatan PKP yang harus dapat dilakukan pada batas waktu tertentu saat melakukan operasi, sesuai ketentuan Chapter 9 Annex 14 Aerodrome yaitu 3 (tiga) menit.

PERIMETER BANDARA
Adalah : Ruang lingkup atau luas area kerja petugas PKP dengan jarak 5 NM / ±8 KM, yang dihitung daripagar luar Bandar udara.
Catatan :    Dahulu hal ini dihitung dari Center Of Aerodrome (COA)

DOMESTIC FIRE
    Adalah : kebakaran yang terjadi di sekitar Bandar udara yang dapat mempengaruhi operasional penerbangan, namun bukan termasuk kebakaran pesawat udara

SPECIAL SERVICE CALL
Adalah : Panggilan khusus kepada kepada personil PKP yang melibatkan operasional pesawat udara.
Contoh :
1.     Refuel = Pengisian Bahan Bakar.
2.     Defuel = Pengosongan Bahan Bakar
3.     Loading = Pemuatan Bagasi
4.     Unloading = Bongkar bakasi
5.     Dan lain-lain.

SIZE UP
Adalah : Pengolahan data secara cepat dan tepat untuk menentukan tindakan yang akan dialakukan saat melakukan operasi.

AIRPORT EMERGENCY PLANNING (AEP)
Adalah : prosedur koordinasi antara Bandar udara dan instansi terkait dalam menanggulangi keadaan gawat darurat yang terjadi di Bandar udara dan sekitarnya.

ACCESS ROAD
Adalah : Suatu jalan yang dibuat khusus untuk dilalui kendaraan PKP-PK yang menghubungkan fire station dengan landasan pacu dan daerah pergerakan pesawat udara.

STAGING AREA
Adalah : Tempat strategis yang disediakan untuk berkumpulnya personil,kendaraan, dan peralatan PKP-PK yang telah siap untuk melaksanakan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan.

RENDEZVOUS POINT
Adalah : Tempat tertentu yang disediakan untuk bertemu atau berkumpulnya personil dan kendaraan PKP-PK sebelum menuju ke staging area.

RAPID RESPONSE AREA
Adalah : Daerah atau lokasi sejauh 150 meter di kiri/kanan landasan pacu, dan 1000 meter dari masing-masing ujung landasan pacu.

AIRCRAFT CRASH
Adalah : kejadian atau peristiwa yang terjadi pada pesawat udara yang mengakibatkan kerusakan pada pesawat udara dan atau korban jiwa serta harta benda.

AIRCRAFT INCIDENT
Adalah : Kecelakaan pesawat udara yang dikarenakan oleh kesalahan dan kelalaian manusia, dan sudah diketahui sebelumnya.
Seperti : Pembajakan pesawat udara, adanya teroris di dalam pesawat, dll.

AIRCRAFT ACCIDENT
Adalah : Kecelakaan pesawat udara yang dikarenakan adanya kerusakan pada pesawat udara dan belum diketahui sebelumnya.
 Seperti : kerusakan pada engine pesawat udara, karena cuaca buruk pada wilayah aerodrome, pembajakan pesawat udara yang dapat merusak pesawat udara, dll.
Share

ANNEX 14 AERODROMES

Share

PENGOPERASIAN POMPA PADA MOBIL PEMADAM


Langkah-langkah pengoperasian pompa pada mobil pemadam :

A.Pengisapan dari sumber air terbuka
1. Pasang suction hose dan strainer
2. Hidupkan mesin kendaraan
3. Hidupkan saklar utama/power (khusus morita)
4. Hidupkan pompa
5. Hidupkan priming
6. Tambah gas ±1000 rpm (perhatikan compound gage)
7. Setelah beberapa saat jarum pressure gage akan naik
8. Buka tanki pengisapan air
9. Atur gas (maksimal pressure gage menunjukkan 5 bar)

B. Discharge menggunakan air
          1. Hidupkan mesin utama
          2. Power ON
          3. Tekan tombol air keluar dari tanki (ON)
          4. Pompa ON
          5. Pilih pancaran yang di kehendaki
          6. Atur gas


C. Discharge menggunakan air + foam
          1. Hidupkan mesin
          2. Power (ON)
          3.  - Tekan tombol mix (khusus morita)
               - Tekan tombol air,foam,dan pompa (khusus rosenbauer)
          4. Pilih pancaran yang kehendaki

D. Suction langsung discharge
          1. Pasang suction dan strainer
          2. Hidupkan mesin
          3. Power (ON)
          4. Pompa (ON)
          5. Hidupkan priming (morita)
          6. Perhatikan compound gauge,jika sudah turun…
          7. Buka valve yang akan di pancarkan (turret,hand line,dll.)
          8. Atur gas
Catatan :
Pada saat melakukan suction langsung discharge,valve air masuk ke tanki HARUS OFF


E. Discharge sambil manuver
          1. Power ON
          2. Air ON
          3. Pompa ON
          4. Turret posisi attack
          5. Arahkan turret pede sasaran
6. Handle persnelling masuk 1(satu)
          7. Hand rem di lepas (tahan rem kaki)
          8. Rem kaki lepas (kendaraan jalan)
          9. Atur gas sesuai kebutuhan

F. Jalan di lumpur
         1. kendaraan berhenti
         2. masukan double garden
         3. deferencial lock depan dan belakang
         4. atur gas
             - untuk rosenbauer handle belakang setir masukan 1:1
             - jangan belok terlalu tajam
         5. jika sudah tidak dilumpur kembalikan seperti kebalikan urutan diatas.




Pembilasan (cleaning/flushing)
a. Rosenbauer
          1.  Isi tanki air
2.  Sambung saluran cleaning/bilas dengan slang yang tersedia/slang kecil
3.  Masukkan slang tersebut ke dalam air bersih
4.  Pompa ON + air ON
5.  Pancarkan secara bergantian satu-persatu semua saluran delivery
          b. Morita
1.    Isi tanki air
2.    Buka valve cleaning (2 buah valve)
3.    Buka valve air
4.    Pompa ON
5.    Pancarkan secara bergantian semua saluran delivery (walaupun saluran tersebut tidak di pakai operasi)

Fungsi cleaning :
1.    Membersihkan sisa-sisa foam pada saluran
2.    Membersihkan foam proportionir (alat prosentase antara air dan foam)




Cara mengatasi mobil mogok :
1)   Jika masih ada angin
-         Buka propeller dari transmisi lalu dilepas dan digantung
2)   Jika sudah tidak ada angin
-         Cara pertama menambah angin dengan menggunakan tabung kompresor
-         Cara kedua dengan merilis tabung break actuator
Share

SINGKATAN-SINGKATAN DALAM PENERBANGAN

1.    ACAS   =   Airborne collision avoidance system
2.    ACC     =   Area control center or area control
3.    ADF     =   Automatic direction finding equipment
4.    ADGS   =   Aircraft Docking Guidance System
5.    ADIZ     =   Air defense identification zone (to be pronounced    “ADIZ”)
6.    AFS      =   Aeronautical fixed service
7.    AFTN    =   Aeronautical fixed telecommunication network
8.    APAPI  =   Abbreviated precision approach path indicator
9.    AIC       =   Aeronautical information circular
10.   AIP       =   Aeronautical information publication
11.   AIS       =   Aeronautical information services
12.   AMS     =   Aeronautical mobile service
13.   AMSC   =   Aeronautical Message Switching Centre
14.   AMOS  =   Automatic meteorological abbreviation system
15.   AOC     =   Aerodrome obstacle chart
16.   APP     =   Approach control office or approach control or approach control service
17.   ARO     =   Air traffic services reporting office
18.   ATA      =   Actual time of arrival
19.   ATC      =   Air traffic control (in general)
20.   ATD      =   Actual time of departure
21.   ATIS     =   Automatic Terminal Information Service
22.   AIRAC  =   Aeronautical information regulation and control
23.   ATM     =   Air traffic management
24.   ATN      =   Aeronautical telecommunication network
25.   ATS      =   Air traffic service
26.   ATZ      =   Aerodrome traffic Zone
27.   CAT      =   Category or clear air turbulance
28.   CNS     =   Communications, navigation and surveillance
29.   COM     =   Communication
30.   CTA      =   Control area
31.   CTR      =   Control zone
32.   DA       =   Decesion altitude
33.   DS       =   Direct speech
34.   DGAC   =   Directorate General of Air Communication
35.   DME     =   Distance measuring equipment
36.   DVOR   =   Doppler VOR
37.   EAT      =   Expected approach time
38.   EET      =   Estimated elapsed time
39.   ELBA    =   Emergency location beacon – aircraft

40.   EOBT   =   Estimate off-block time
41    ETA      =   Estimated time of arrival or estimating arrival
42.   ETD      =   Estimate time of departure or estimating departured
43.   FA        =   Flight approval
44.   FIC       =   Flight information Centre
45.   FIR       =   Flight information Region
46.   FIS       =   Flight Information Service
47.   FISA     =   Automated flight information service
48.   FL        =   Flight level
49.   GCA     =   Ground Controlled approach system or ground controlled approach
50.   GNSS   =   Global navigation satellite system
51.   GP       =   Glide path
52.   GPS     =   Global positioning system
53.   HF        =   High frequency (3000 to 30,000 KHz)
54.   HIAL     =   High intensity approach and runway lighting
55.   IAF       =   Indonesia air force
56.   ICAO    =   International civil aviation organization
57.   IDENT   =   Identification
58.   IFR       =   Instrument flight rules
59    ILS       =   Instrument landing system
60.   IMC      =   Instrument meteorological conditions
61.   INS       =   Inertial Navigation system
62.   LC        =   Landing chart
63.   LDA      =   Landing distance available
64.   LF        =   Low frequency (30 to 300 KHz)
65.   LLZ       =   Localizer
66.   LORAN =   LORAN (Long range air navigation System)
67.   MWARA    =          Major world air route area
68.   NAV     =   Navigation
69.   NDB     =   Non-directional beacon
70.   NM       =   Nautical miles
71.   NOTAM =   Notice to Airmen
72.   PALS    =   Precision approach lighting system (specipy category)
73.   PAPI     =   Precision approach path indicator
74.   PIB       =   Pre-flight information bulletin
75.   PSR     =   Primary surveillance radar
76.   RADAR =   Radio detection and ranging
77.   RAF      =   Royal air force
78.   RCC     =   Rescue co-ordination centre
79.   RDARA =   Regional domestic air route area
80.   RLLS    =   Runway lead-in lighting system (to be pronounce “AR-NAV”)
81.   RNAV   =   Area navigation
82.   RPI       =   Radar position indication
83.   RVR     =   Runway visual range
84.   SAR     =   Search and Rescue
85.   SELCAL    =          Selective calling system
86.   SID       =   Standard Instrument Departure
87.   SMC     =   Surface movement control
88.   SMR     =   Surface movement radar
89.   SSR     =   Secondary surveillance radar
90.   STAR    =   Standard Instrument arrival
91.   TMA     =   Terminal control area
92.   TODA   =   Take-off distance available
93.   TORA   =   Take-off run available
94.   TWR     =   Aerodrome control tower or aerodrome control
95.   UHF      =   Ultra high frequency (300 to 3000 MHz)
96.   UIR       =   Upper flight information region
97.   UTA      =   Upper control area
98.   VFR      =   Visual flight rules
99.   VHF      =   Very high frequency
100. VLF      =   Very low frequency (3 to 30 MHz)
101. VOR     =   VHF omnidirectional radio range
102. VORTAC=  VOR and TACAN combination
103. VSCS   =   Voice Switching and Control System
104. WAC     =   World Aeronautical Chart ICAO 1:1,000.000
105. WDI      =   Wind direction indicator

Share