Assalamu'alaikum Wr..Wb..
Selamat datang di dunia penerbangan.

Bahan Pemadan PKP-PK


JENIS DAN PERSYARATAN BAHAN PEMADAM
          Setiap Bandar udara harus dilengkapi dengan bahan pemadam api sesuai kategori Bandar udara untuk PKP-PK, berupa bahan pemadam api utama dan bahan pemadam api pelengkap.

BAHAN PEMADAM API UTAMA
Antara lain :
1.     Protein foam
2.     Aqueous film forming foam (AFFF)
3.     Fluoro protein foam
4.     Film forming fluoro protein (FFFP)
5.     Air (Water)

BAHAN PEMADAM API PELENGKAP
Antara lain :
1.     Karbondioksida (CO2)
2.     Dry chemical powder (DCP) jenis multi pupose
3.     Bahan pengganti hallon, atau
4.     Kombinasi ke3 bahan di atas.

Foam/Busa yang dipergunakan untuk bahan pemadam api utama PKP-PK harus memenuhi syarat :

1.     Dapat berfungsi untuk menyelimuti bahan yang mudah menguap dan mudah terbakar, sehingga mencegah kontak langsung dengan Oksigen (O2).

2.     Dapat mengalir bebas pada permukaan bahan bakar, tahan terhadap tiupan angin dan panas serta dapat membentuk atau melapisi kembali.

Bahan pemadam api pelengkap harus dapat dipergunakan bersamaan dengan bahan pemadam api utama tanpa mengurangi efektifitasnya.

Kebutuhan bahan pemadam api yang harus di sediakan dalam kendaraan PKP-PK adalah sebagai berikut :
NO
Kategori Bandar Udara
Kinerja campuran foam mutu A
(PROTEIN)
Kinerja campuran foam mutu B
(AFFF)
Bahan pemadam pelengkap
Kebutuhan air untuk memproduksi busa
Rata-rata pancaran busa (liter/menit)
Kebutuhan air untuk memproduksi busa
Rata-rata pancaran busa (liter/menit)
Dry Chemical Powder
(Kg)
CO2
(Kg)
1
1
350
350
230
230
45
90
2
2
1.000
800
670
550
90
180
3
3
1.800
1.300
1.200
900
135
270
4
4
3.600
2.600
2.400
1.800
135
270
5
5
8.100
4.500
5.400
3.000
180
360
6
6
11.800
6.000
7.900
4.000
225
450
7
7
18.200
7.900
12.100
5.300
225
450
8
8
27.300
10.800
18.200
7.200
450
900
9
9
36.400
13.500
24.300
9.000
450
900
10
10
48.200
16.600
32.300
11.200
450
900

Pengecualian terhadap perhitungan kebutuhan air sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 1  diatur sebagai berikut :
a.     Kategori 1 dan 2 bandar udara untuk PKP-PK, seluruh kebutuhan air dapat diganti dengan bahan pemadam pelengkap.

b.     Kategori 3 sampai dengan 9 bandar udara untuk PKP-PK yang menggunakan foam mutu kinerja mutu A ( protein), 30 % air yang dibutuhkan dapat diganti dengan bahan pemadam pelengkap.

Perhitungan kesetaraan air untuk memproduksi busa dengan bahan pemadam pelengkap yaitu :

a.     1 kg tepung kimia (Dry Chemical Powder) atau 2 kg CO2 setara dengan 1 liter air untuk memproduksi busa yang menggunakan foam konsentrat mutu A.

b.     1 kg tepung kimia (Dry Chemical Powder) atau 2 kg CO2 setara dengan 0,66 liter air untuk memproduksi busa dengan foam konsentrat mutu B.

Untuk mendukung penanggulangan kebakaran prasarana di Bandar udara, kebutuhan air sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 2 dapat ditambahkan 35 %.

Setiap Bandar udara harus menyediakan :

a.     Cadangan bahan kimia pemadam utama dan pelengkap minimum 200 % dari jumlah pemadam yang dibutuhkan sesuai kategori Bandar udara untuk PKP-PK.

b.     Air yang dibutuhkan untuk operasi PKP-PK minimum  400 % dari jumlah kebutuhan air yang dipersyaratkan sesuai kategori Bandar udara untuk PKP-PK.

Foam konsentrat yang telah diisikan ke dalam tangki kendaraan PKP-PK harus diuji kualitasnya setiap 6 bulan

Pengujian kualitas foam sesuai dengan cara yang ditetapkan dalam DOC.ICAO 9137-AN/898 part 1 atau cara lain yang diakui untuk pengujian foam.

Pengujian dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara atau pejabat yang ditunjuk.

Share

Teknis fasilitas PKP-PK di Bandar udara (SNI)

AIRPORT FIRE FIGHTING STANDAR Share

PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN


REFERENCE

1.     Annex 14 Aerodrome-volume 1, Chapter 2 ; Rescue And Fire Fightting.

2.     Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 139, Tentang Bandar Udara.

3.     Kep.Dirjen.Hubud.Nomor : SKEP/94/IV/1998 Tentang ; "Persyaratan Teknis dan Operasional Fasilitas PKP-PK"

4.     Doc. 9137 – AN/898 Part.1 Airport Rescue and Fire Fighting (Airport Service Manual).



Fire Fighting Appliances (FFA) dibagi menjadi 4 golongan :

1.     Mobil Appliances
Yaitu suatu peralatan pemadam yang sudah dirancang berbentuk kendaraan bergerak (Peralatan pemadam yang dirakit pada kendaraan)

2.     Fixed Appliances
Yaitu suatu peralatan pemadam yang sudah dipasang secara tetap pada suatu tempat/bangunan yang tidak dapat dipindah-pindahkan.

3.     Portable Fire Appliances
Yaitu suatu peralatan pemadam yang dibuat agar dapat dibawa/dipindahkan dan dapat dioperasikan secara manual.

4.     Auxilliary Fire Appliances
Yaitu peralatan pemadam tambahan yang fungsinya sebagai alat penunjang operasi pertolongan dan pemadaman.



TUGAS POKOK PKP-PK

1.     Operasi (Operation)
a.     Melaksanakan pertolongan pada kecelakaan penerbangan. Meliputi : penyelamatan jiwa (semua yang bernyawa), mengurangi rasa sakit dan cedera, dan penyelamatan barang-barang berharga.
b.     Memadamkan Kebakaran (penerbangan dan non penerbangan). Meliputi : pencegahan, perlindungan, dan pemadaman.

2.     Pemeliharaan (Maintenance)
a.     Peralatan harus selalu siap operasi (Ready For Use)
b.     Pemeliharaan harian, mingguan, dan bulanan.
c.      Test/uji kemampuan peralatan
d.     Pemeliharaan setelah dipergunakan  operasi.

3.     Latihan (Training)
a.     Latihan Fisik, dilaksanakan secara teratur dan terus menerus agar tahan dalam melaksanakan tugas yang berat dan lama.
b.     Latihan Keterampilan, Teori dan praktek lapangan agar personil terampil dan cekatan.



ISTILAH-ISTILAH

RESPONSE TIME
Adalah : Kemampuan personil dan peralatan PKP yang harus dapat dilakukan pada batas waktu tertentu saat melakukan operasi, sesuai ketentuan Chapter 9 Annex 14 Aerodrome yaitu 3 (tiga) menit.

PERIMETER BANDARA
Adalah : Ruang lingkup atau luas area kerja petugas PKP dengan jarak 5 NM / ±8 KM, yang dihitung daripagar luar Bandar udara.
Catatan :    Dahulu hal ini dihitung dari Center Of Aerodrome (COA)

DOMESTIC FIRE
    Adalah : kebakaran yang terjadi di sekitar Bandar udara yang dapat mempengaruhi operasional penerbangan, namun bukan termasuk kebakaran pesawat udara

SPECIAL SERVICE CALL
Adalah : Panggilan khusus kepada kepada personil PKP yang melibatkan operasional pesawat udara.
Contoh :
1.     Refuel = Pengisian Bahan Bakar.
2.     Defuel = Pengosongan Bahan Bakar
3.     Loading = Pemuatan Bagasi
4.     Unloading = Bongkar bakasi
5.     Dan lain-lain.

SIZE UP
Adalah : Pengolahan data secara cepat dan tepat untuk menentukan tindakan yang akan dialakukan saat melakukan operasi.

AIRPORT EMERGENCY PLANNING (AEP)
Adalah : prosedur koordinasi antara Bandar udara dan instansi terkait dalam menanggulangi keadaan gawat darurat yang terjadi di Bandar udara dan sekitarnya.

ACCESS ROAD
Adalah : Suatu jalan yang dibuat khusus untuk dilalui kendaraan PKP-PK yang menghubungkan fire station dengan landasan pacu dan daerah pergerakan pesawat udara.

STAGING AREA
Adalah : Tempat strategis yang disediakan untuk berkumpulnya personil,kendaraan, dan peralatan PKP-PK yang telah siap untuk melaksanakan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan.

RENDEZVOUS POINT
Adalah : Tempat tertentu yang disediakan untuk bertemu atau berkumpulnya personil dan kendaraan PKP-PK sebelum menuju ke staging area.

RAPID RESPONSE AREA
Adalah : Daerah atau lokasi sejauh 150 meter di kiri/kanan landasan pacu, dan 1000 meter dari masing-masing ujung landasan pacu.

AIRCRAFT CRASH
Adalah : kejadian atau peristiwa yang terjadi pada pesawat udara yang mengakibatkan kerusakan pada pesawat udara dan atau korban jiwa serta harta benda.

AIRCRAFT INCIDENT
Adalah : Kecelakaan pesawat udara yang dikarenakan oleh kesalahan dan kelalaian manusia, dan sudah diketahui sebelumnya.
Seperti : Pembajakan pesawat udara, adanya teroris di dalam pesawat, dll.

AIRCRAFT ACCIDENT
Adalah : Kecelakaan pesawat udara yang dikarenakan adanya kerusakan pada pesawat udara dan belum diketahui sebelumnya.
 Seperti : kerusakan pada engine pesawat udara, karena cuaca buruk pada wilayah aerodrome, pembajakan pesawat udara yang dapat merusak pesawat udara, dll.
Share